infomerahputih.com, Bengkulu – Tinggal menghitung hari, masyarakat Indonesia akan segera memasuki bulan Ramadhan 2025. Lantas, sudahkah impers melakukan persiapan menyambut bulan Ramadhan?
Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat muslim karena di dalamnya terdapat kewajiban berpuasa. Selain itu, pada bulan Ramadhan Allah SWT menjanjikan akan melipatgandakan pahala bagi hamba-Nya yang beribadah.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: **كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ، الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ.
Artinya: “Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya. Satu macam kebaikan diberi pahala sepuluh hingga tujuh ratus kali. Allah ‘azza wajalla berfirman: ‘Selain puasa, karena puasa itu adalah bagi-Ku dan Akulah yang akan memberinya pahala.'”(HR. Muslim)
Supaya bisa memaksimalkan ibadah serta meraih keberkahan di bulan mulia ini, umat muslim perlu melakukan persiapan yang tepat. Seperti latihan memperbanyak amalan saleh, menyelesaikan qadha (utang) puasa, memperbarui taubat, dan lain sebagainya.
Agar lebih jelas, berikut ulasan selengkapnya mengenai persiapan-persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Yuk, disimak!
1. Memperbanyak Bekal Ilmu
Memasuki bulan Ramadhan, umat muslim sebaiknya memperbanyak bekal ilmu tentang puasa Ramadhan. Baik itu mengenai hukumnya, sunnah, serta amalan-amalan yang bisa dilakukan.
Jika tidak mengetahuinya, umat muslim bisa kehilangan kesempatan memperoleh banyak pahala. Terlebih jika tidak mengetahui larangan-larangan saat puasa Ramadhan, seseorang bisa saja tidak mendapatkan pahala, melainkan hanya lapar dan dahaga saja.
Maka dari itu, ilmu sangat dibutuhkan umat muslim saat hendak melaksanakan ibadah puasa ini. Seperti yang dikatakan salah satu ulama yakni Umar bin Abdul Aziz bahwa:
مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ
Artinya: “Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.”
2. Banyak Memohon Kemudahan dari Allah SWT
Berpuasa bukan merupakan perkara yang mudah. Seseorang harus memiliki kekuatan iman dan fisik yang kuat untuk menjalankan ibadah ini.
Supaya ibadah berjalan lancar, maka sebaiknya umat muslim senantiasa memohon kemudahan dari Allah SWT sebelum memasuki bulan Ramadhan. Sebab, manusia merupakan makhluk yang lemah sehingga hendaklah untuk bergantung dan tawakal kepada Allah SWT.
Untuk memohon kemudahan tersebut, berikut doa yang bisa dipanjatkan:
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Arab Latin: “Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa”
Artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah]. (Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya 3:255. Dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah).
Atau bisa juga membaca doa di bawah ini:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ
Arab latin: “Allahumma inni as-aluka fi’lal khoiroot wa tarkal munkaroot.”
Artinya: (Ya Allah, aku memohon pada-Mu agar mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran). (HR. Tirmidzi no. 3233, shahih menurut Syaikh Al Albani).
3. Memperbarui Taubat
Para ulama menganjurkan untuk bertaubat sebelum memasuki bulan Ramadhan. Dengan harapan, di bulan suci yang akan datang umat muslim bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Apabila bertaubat, keburukan terdahulu harus ditinggalkan dan diganti dengan kebaikan di bulan Ramadhan nanti. Adapun syarat bertaubat menurut Ibnu Katsir yakni menghindari dosa saat ini, menyesali dosa telah lalu, serta bertekad tidak melakukannya lagi di masa yang akan datang.
Untuk bertaubat kepada Allah SWT, umat Islam bisa membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى خَطِيئَتِى وَجَهْلِى وَإِسْرَافِى فِى أَمْرِى وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّى اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى جِدِّى وَهَزْلِى وَخَطَئِى وَعَمْدِى وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِى
Arab Latin: “Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni. Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa ‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii”
Artinya: Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupun sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan (HR. Bukhari no. 6398 dan Muslim no. 2719).
4. Berpuasa Sunnah di Bulan Syaban
Menjelang bulan Ramadhan, umat muslim dianjurkan mengerjakan banyak amalan saleh, salah satunya puasa. Rasulullah SAW sendiri mulai memperbanyak ibadah puasa menjelang Ramadhan di bulan Syaban.
Sebagaimana diriwayatkan Aisyah RA bahwa:
وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً
Artinya: “Saya sama sekali belum pernah melihat rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan Sya’ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh.” Dalam riwayat lain, “Beliau berpuasa di bulan Sya’ban, kecuali sedikit hari.”
5. Berdoa
Selain berpuasa, amalan yang bisa dilakukan sebagai persiapan menyambut ramadhan adalah berdoa. Amalan ini dilakukan oleh para sahabat Nabi SAW, seperti yang disebutkan sebagian ulama salaf:
كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ
Artinya: “Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadhan.”
Adapun doa yang bisa dipanjatkan untuk menyambut Ramadhan, yaitu:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Arab Latin: Allaahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya’baana wa ballighnaa ramadhaana.
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.”
Atau bisa membaca doa ini:
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِي لِرَمَضَانَ وَسَلَّمْ لِي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا
Arab Latin: Allaahumma sallimnii liramadhaana wasallim lii ramadhaana wa tasallam-hu minni mutaqabbalan.
Artinya: “Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.”
Ramadhan diibaratkan sebagai tamu agung bagi kaum muslimin karena bulan ini datang membawa rahmat dengan berbagai kebaikan dan keutamaan. Oleh karenanya, seorang muslim sudah sepatutnya bergembira dan bersukacita menyambut kedatangannya.
Rasulullah SAW sendiri pun senantiasa mengabarkan kepada para sahabat apabila sudah tiba waktunya bulan Ramadhan. Dengan bergembira, Nabi SAW menyampaikan kabar ini disertai dengan keutamaan dan keistimewaannya.
Seperti sabdanya dalam hadits riwayat Hasan dan Nasai berikut:
“Ramadhan telah mendatangi kalian. Bulan yang penuh berkah. Allah memfardhukan kepada kalian berpuasa pada bulan ini. Pada bulan ini (pula) pintu langit dibuka, pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup, dan para setan dibelenggu. Pada bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sesiapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka terhalangi dari kebaikan”. (HR. Nasai).
Persiapan berikutnya yakni meyakinkan diri dengan tekad kuat dan niat tulus untuk beribadah di bulan Ramadhan. Dengan tekad dan niat itu, seseorang akan lebih produktif dalam melakukan ibadah di bulan Ramadhan nantinya.
Tidak hanya itu, tekad dan niat tulus itu bisa menjadi sebab datangnya taufik dan kemudahan dari Allah SWT. Sebab Allah SWT Maha Tahu apa yang ada di hati hamba-Nya jika benar bersungguh-sungguh.
8. Membersihkan Hati
Memasuki bulan Ramadhan, sebaiknya seseorang membersihkan hati agar terhindar dari sifat dengki dan dendam. Sehingga, umat muslim dapat masuk ke bulan mulia ini dengan hati bersih dan dada yang lapang.
Adapun kedua sifat tersebut merupakan perlakuan tercela dan bukan merupakan ciri orang beriman. Sebagaimana firman Allah SWT:
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ [١٥:٤٥]ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ [١٥:٤٦] وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ [١٥:٤٧]
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman” Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan”. (QS Al-Hijr: 45-47)
9. Membayar Qadha Puasa
Puasa Ramadhan merupakan rukun Islam yang ketiga. Ibadah ini tidak boleh ditinggalkan, apalagi diremehkan. Apabila memiliki utang puasa pada Ramadhan sebelumnya, maka wajib untuk membayarnya sebelum memasuki Ramadhan berikutnya.
Jika terlambat membayar utang puasa, maka orang tersebut terkena denda dengan memberi makan kepada satu orang miskin. Adapun jumlah dendanya sesuai dengan banyaknya hari-hari yang ditinggalkan di bulan Ramadhan.
Meski membayar denda, utang puasa tetap terhitung dan harus dibayarkan setelah bulan Ramadhan. Maka dari itu, sebelum memasuki Ramadhan sebaiknya umat muslim sudah menuntaskan semua qadha puasa Ramadhan. (Tj)
Demikian 9 persiapan yang sebaiknya dilakukan umat muslim untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Semoga bermanfaat!
Sumber:
1. Buku “Tarbiyah Ramadhan” oleh Dr H Khairan Muhammad Arif MED
2. Laman Rumaysho berjudul “3 Bekal Menyambut Ramadhan”
3. Laman Muslim.or.id berjudul “Persiapkan Diri Menyambut Ramadhan”
4. Buku “Kalender Ibadah Sepanjang Tahun” oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid
5. Laman Wahdah.or.id berjudul “7 Persiapan Menyambut Ramadhan”
6. Laman Almanhaj berjudul “Mengqadha’ Puasa Sebelum Ramadhan Berikutnya”